TEMPO.CO , Padang – Ingin sarapan dengan ketupat sayur yang rasanya lebih nendang? Coba makanan yang satu ini: Katupek gulai tunjang. Tunjuang ini adalah kaki sapi yang diolah setelah direbus lama hingga empuk, mirip kikil, tetapi lebih tebal, kenyal dan lembut. Kalau kikil lebih keras, karena kulit luar sapi, sedangkan tunjang ini “dagingnya” kaki sapi dan yang melekat ke tulang.
Walaupun rasanya sangat lezat, sayangnya katupek gulai tunjang ini susah dicari. Apalagi di Padang, tidak ada yang menjual. Yang gampang ditemukan biasanya hanya katupek gulai cubadak (cempedak atau nagka muda), katupek gulai paku, katupek pitalah dengan gulai nangka, rebung dan batang talas atau katupek gulai tauco dengan buncis.
Katupek gulai tunjang ini masakan populer Pariman, antara lainnnya bisa dijumpai di Pasar Kuraitaji, di Pariaman. Ternyata, katupek gulai tunjang juga ada di kota Solok. Saya menemukan kuliner ini saat berkunjung di Solok, tepatnya di sebuah warung di Jalan Ahmad Dahlan nomor 48, di dekat Bank BNI Solok. Nama warungnya, Katupek Tujang Kerajaan. Ternyata pemiliknya Novendri, juga berasal dari Padang Sago, Pariaman.
Karena ketupat jenis ini jarang yang jual, tak heran, pelanggannya juga cukup banyak. Ini untuk pertama kalinya saya mencicipi ketupat gulai tunjang. Tak lama sepiring katupek gulai tunjang terhidang di meja.
Di atas ketupat disiram dengan kuah santan yang kuning dan kental, di atasnya ada beberapa potong gulia cubadak atau nagka muda dan ini dia, satu potong tunjang yang cukup besar dan masih melekat di tulangnya. Di atasnya ditambahkan kerupuk merah dan emping goreng. Tampilannya terlihat lezat.
Saat suapan pertama, kuah kertupat yang kuning dan pekat itu terasa gurih dan tidak teralu pedas. Bumbu rempahnya terasa. Biasanya gulai nangka atau pakis untuk gulai ketupat lebih encer kuahnya dan tidak menggunakan rempah. Tetapi karena gulai ketupat yang ini menggunakan gulai tunjang, bumbu rempahnya juga komplit, mulai dari ketumbar, kemiri, merica hingga kapulaga.
Gulai tunjangnya juga empuk dan kenyal. Sungguh perpaduan yang unik, antara ketupat, gulai tunjang dan gulai nangka. “Sebenarnya ini makanan khas Pariaman, tapi saya coba jual di sini dan banyak yang suka, selain membuka gerai kami juga menjual ketupat keliling dengan mobil yang bisa melayani pesanan ke rumah-rumah atau kantor,” kata Novendri.
Ia juga kreatif membuat variasi ketupat. Selain katupek gulai tunjang ada juga katupek gulai cancang dari daging sapi. Gulai canang ini khasnya pada kuahnya yang menggunakan bumbu dan rempah gulai kambing, sehingga aroma rempahnya terasa. Selain itu, di tempat ini juga dijual katupek sanghai. Ketupak ini berupa ketupat kuah sup yang ditambah dengan telur rebus dan keripik ubi.
Ketupat kuah sup ini juga asli Pariaman, biasanya ditambahkan juga taburan kerupuk merah. “Yang paling laris malah ketupat sup, cepat habisnya, karena keripik ubinya juga gurih, saya buat sendiri,” kata Novendri. Semua jenis ketupat yang khas ini dijual satu porsi Rp12 ribu.
FEBRIANTI
Read more